Tanpa sebab air mata berleleran, nafsu makan hilang. Aduh aku kenapa yah. Makan cuma biar bisa bertahan hidup, (ughhhh kok segitunya). Apa sih obatnya untuk obat kangen. Kangen rumah, kangen keluarga. Kangen cuma sekedar nongkrong di genteng sambil metikin rambutan tetanggga. Kok aku jadi cemen gini yah. Mau senyum, senyum yang dipaksain. Duh..... Gusti, begini rasanya nandang kangen. Sadar sadar aku sudah tidak sendiri lagi, sadar sadar bahwa aku sudah punya garwo. Harus manut, semuanya harus diomongin. Harus dikompromi........ahhh hal hal seperti itu yang kadang terlupakan.................rasanya ah rasanya. semuanya rasanya.....aku marah, aku jengkel, aku benci.................gak tahu kenapa. Gak tahu apa yang dimuakin.......UGHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHH rasanya semuanya naik ke kepala. Sabar sabar.....................sampe kapan..............................
sampe air mata habis, sampe semuanya sudah terlambat........................