Hujan sepagian, hujan sesiangan dan sore yang bergulir pelan tanpa denyut yang bisa kunikmati. Apa yang harus kutulis untuk Agustus yang begitu penuh dan berwarna. Orang - orang tesayang merayakan Ulang Tahun.......David, Ibunda Collin, Jagoan kecilku Kevin, Adek Iparku Fitri, sahabatku Ciblon. Doa yang panjang dan harapan semoga terwujud semua mimpinya. Dan Agustus juga memberikan banyak pelajaran berharga. Harus kehilangan satu orang teman. Begitu mudah menjadikan teman menjadi musuh dan betapa susah untuk menjadikan satu sahabat dari puluhan teman. Bukankah mencari teman satu musim sangat mudah, musim ketika semuanya indah dan gratis. Sedangkan mencari teman untuk segala musim, menjadi satu keberuntungan tersendiri. Dan aku cukup beruntung memiliki lebih dari satu teman, teman segala musim. Ah pelajaran yang tidak akan aku lupakan. Pelajaran untuk menyimpan, pelajaran untuk mengerti, dan pelajaran untuk diam. Mencoba memilih apa yang ada di kepala tidak perlu dikeluarkan di mulut. Apa yang ada di hati tidak perlu di utarakan. Cukup simpan dan kemudian muntahkan diam-diam. Bisa lewat hembusan asap rokok atau nongkrong saja di toilet plung plung ...........ngeden sedikit dan beres. Tidak perlu jujur kepada orang dan tidak perlu membuat "teman" sakit hati. Ah aku rindu kota besarku, kota yang penuh tapi aku selalu punya tempat, tempat untuk berbagi dan tak terbatas...............(untuk sahabat - sahabatku di Jakarta, selalu ada rindu yang memberat selalu ada rindu yang berwarna warni, aku cuma menghitung waktu sampai perjumpaan kembali kita, Choday tunggu aku ).
ps : untuk Mba Anna, terimakasih untuk menjadi teman segala musimku
No comments:
Post a Comment