2 Sept 1976 - 2 Sept 2005. Tidak terasa waktu berlalu begitu cepat. Apa yang harus aku tuliskan untuk perayaan bertambahnya umurku. Ini kali kedua aku merayakan di negeri para raksasa. Tahun kemaren, cukup dengan 3 orang dengan menu sederhana dan tiup lilin dengan kue yang sederhana. Dan tahun ini aku rayakan dengan teman - teman terbaik dan orang orang tercinta. Mendengarkan suara sumbang kekasihku menyanyikan selamat ulang tahun sepagian dan semalaman. Berjingkrak dan melompat kegirangan, apa yang harus di rayakan, toh aku sedang beranjak ke angka 30. Angka keramat menurut sebagian orang. Kemudian akan timbul banyak pertanyaan yang akan diluncurkan ...........sudah punya suami belum sudah punya anak berapa, kerja dimana..............pertanyaan yang kadang membuatku terlonjak keheranan. Siapa sih yang menerapkan aturan kalau kita 30 tahun sudah terlalu tua untuk menikah, sudah terlalu terlambat untuk punya anak. Siapa sih yang bikin aturan kesuksesan seseorang di lihat dari kerja dimana dan bla bla blah blahhhhhhhhhhhhh. Aku jadi ingat dulu jaman SMA, jaman aku muda aku punya cita cita yang sangat sederhana. Menikah umur 25 tahun, punya anak dua (ikutin anjuran pemerintah), punya motor kreditan yang bisa dipakai sekeluarga dan punya rumah kreditan dari bank. Tiap malam minggu naik motor ke pusat kota atau alun alun. Anak di depan bapak pegangan stang motor dan anak yang satu dipangku ibu........wuihhhhhhhhhhhh cita cita yang sangat sederhana. Dan sekarang lihat aku, 29 tahun masih tidak jelas, melajang, kerja serabutan dan wajahku pun ikut serabutan, jadi apa yang harus dibanggakan. Ah seandainya waktu bisa diputar balik mungkin saat aku umur 24 tahun aku akan blahhhhhhhhhhhh balhhhhhhhh bla.................Saat umur 26 aku akan blllllllaaaaaaaaaablaaaaaaaaaaaaaa blaaaaaaaaaaaaaaa, dan saat umur 28 aku akan blaaaaaaaaaaaaa blaaaaaaaaa blaaaaaaaaaaaa. Lihat apa yang dipikirkan kupu kecil gak mutu dan tidak ada gunanya. Harusnya kupu kecil bangga di usia 29 tahun bisa naik bis tanpa takut kesasar lagi di negeri yang penuh orang berbahasa aneh dan sistem transportasi yang teratur. Seharusnya kupu kecil bangga, walaupun kerja serabutan tetap happy dan tidak pernah minta bantuan siapapun. Harusnya kupu kecil bangga masih bisa joged joged di bis kosong tanpa perduli pak supir yang cengar cengir. Harusnya kupu kecil bangga, sayapnya mulai kuat dan berani terbang keluar taman. Harusnya kupu kecil tidak pernah merasa hidupnya sia sia dan umurnya terbuang percuma karena setiap hari adalah anugrah. Harusnya kupu kecil berhenti menangis dan mulai kembali teriak teriak lagi AYOOOOOOOOOOOOO SEMANGATTTTTTTTT.
Iyah iyah aku juga mau semangat. Aku juga mau merasa kuat lagi dan bersabar. Ingat setiap perjalanan selalu ada ujung. Jadi nikmati saja 29 tahunmu. Dan teruslah terbang sambil goyang. Karena hidup terlalu singkat untuk selalu ditangisi.
Selamat Ulang Tahun Kupu Kecil
PS : Untuk keluargaku tersayang dan sahabat sahabat di Jakarta, terimakasih untuk celoteh ramainya dan doa yang tidak pernah putus. Untuk Mba Anna dan Mba Maureen terimakasih untuk hari yang indah dan kupu - kupu yang cantik. Untuk kekasihku.................. kamu benar - benar menjadikan hari ini berarti untukku.
1 comment:
Ya. Begitu seharusnya. Jangan pernah menyesal untuk setiap kepak yang telah menerbangkanmu, juga atas setiap tetes air mata yang jatuh dengan sengaja atau tanpa kau sadari. Akan selalu ada harumnya mawar di ujung barisan tajamnya duri duri yang berbaris pada tangkai. Selayaknya, sesal yang pastinya sempat mampir satu-dua kali dalam hatimu. dapat terbayar dengan indahnya dunia yang kau lihat dari atas sana ... sebagai balasan untuk tiap kepak sayap kecil mu. Keep on flying ...
Post a Comment