Salah seorang sahabat mungkin lebih tepatnya kakak, dan aku sangat beruntung menemukan dia. Kebetulan yang menyenangkan bertemu di Bis dan akhirnya kita memiliki jalinan. Aku panggil dia Mbak. Mbak yang satu ini banyak memberikan cerita tentang hidup dan nasehat (beruntungnya aku). Suatu hal yang sangat berarti kalau kau hidup di negeri para raksasa merasa terasing dan sepi maka teman, sahabat menjadi sangat berarti. Suatu hari Mbak pernah berkata padaku. Suatu hal yang tidak bisa dicuri dihancurkan oleh siapapun yang hidup. Yaitu Ilmu, kalau kau miliki itu. Bahkan lelaki yang kau cintai menyakitimu kau miliki ilmu maka kau akan hidup. Hidup bangga dengan apa yang kau miliki, mungkin dia hancurkan hatimu tapi tidak ilmumu. Mba bilang hidupnya sudah komplet, tidak ingin apa - apalagi sepasang buah hati yang mungil dan suami yang baik, dia miliki. Dan aku selalu mengeluh tentang tidak kompletnya hidupku. Tentang tidak bahagianya aku, tentang hidup yang selalu mengantung. Maafkan aku yah Mbak ........yang selalu rapuh dan selalu menanyakan arah padamu. Dan Mbak kamu selalu ada untuk menyadarkan aku dan membangunkan aku tentang hidup itu sendiri. Bahwa hidup dimulai dari O besar yang kemudian suatu hari nanti mungkin akan menjadi satu dua atau bahkan 100, ada jalan yang harus dilakoni ada banyak cerita yang harus di dengar untuk pembelajaran. Ah Mbak aku iri dengan bahagia yang kau miliki. Cara Mbak memandang hidup dan melakoninya. dan aku kadang merasa kering dan hilang arah.
Mbak Rita terimakasih untuk semuanya yang selalu terjalin antara kita, kebaikan dan tukar cerita yang tidak pernah habis. Dan untuk menghadirkan dua hati mungil yang selalu membuatku tak putus tertawa dan bahagia.
No comments:
Post a Comment