Tuesday, May 31, 2005

Hari Kesatu

El ini hari kesatu kamu terbang dari ruang yang mengikatkan kita. Ruang ini jadi putih dan kosong. Tak ada kepak rapuh dan kepak kokoh cuma ruang yang kosong. Tidak ada obrolan hangat dan rasa yang meluap. Yang ada hanya rasa yang tertinggal, rasa ingin yang selalu ingin. Pagi ini El saat aku bangun, berharap menemukan sekedar sapamu dan kotak itupun kosong. Aku minta seorang teman baik untuk menghubungimu, sekedar ingin tahu apa kamu baik baik saja di ruang yang lain. Apakah kamu kepanasan, apakah kamu lelah, apakah kamu sakit dan beribu APAKAH berputar di dalam kepalaku. Aku tahu El pasti baik - baik saja. Aku berikan segala rasa yang kau butuhkan, tinggal buka saja bilik hatimu dan akan kamu temukan segalanya. El malam tadi bulan tak begitu bundar itu artinya satu purnamapun belum terlewati dan kita masih punya 12 purnama dan saat gerimis di kotamu untuk bertemu. Kita akan terikat di saksikan alam, kita tidak perlu parade yang meriah atau musik yang hingar atau dandanan yang mencolok. Cukup kamu, aku dan alam disaksikan kupu dan bunga-bunga, tidak usah pakai sepatu yah El, biar rumput saja jadi alas kaki kita. Kita undang para peri dan biarkan mereka menyanyi untuk kita. Dan kemudian El, kamu kecup bibirku dan akupun jadi jiwamu. Belahan yang kekal, belahan yang terikat hati, kita bebaskan rasa. Tidak perlu kita bawa sesal dan tidak perlu kita bawa khianat. Kita bawa saja rasa dan jalinan yang kita simpul sejak awal. Kita ikatkan rasa, kita ikatkan jiwa, jadikan belahan yang utuh. Dan El tunggu aku di purnama ke duabelas.
- dan El jangan lupa bacakan aku sajak cinta -

Saturday, May 28, 2005

Sangat

Bilik hati ini mulai kehabisan udara .........
Aku butuh hadirmu........
Aku butuh hangatmu.......
Rindu yang menebal.........
Menyesak bilik hati ini.......

Hilang kata ......
yang tertinggal cuma rasa yang kau bekasi......
dan penantian yang panjang.......

sangat.................dan...........masih sangat............

Jalinan Berharga

Salah seorang sahabat mungkin lebih tepatnya kakak, dan aku sangat beruntung menemukan dia. Kebetulan yang menyenangkan bertemu di Bis dan akhirnya kita memiliki jalinan. Aku panggil dia Mbak. Mbak yang satu ini banyak memberikan cerita tentang hidup dan nasehat (beruntungnya aku). Suatu hal yang sangat berarti kalau kau hidup di negeri para raksasa merasa terasing dan sepi maka teman, sahabat menjadi sangat berarti. Suatu hari Mbak pernah berkata padaku. Suatu hal yang tidak bisa dicuri dihancurkan oleh siapapun yang hidup. Yaitu Ilmu, kalau kau miliki itu. Bahkan lelaki yang kau cintai menyakitimu kau miliki ilmu maka kau akan hidup. Hidup bangga dengan apa yang kau miliki, mungkin dia hancurkan hatimu tapi tidak ilmumu. Mba bilang hidupnya sudah komplet, tidak ingin apa - apalagi sepasang buah hati yang mungil dan suami yang baik, dia miliki. Dan aku selalu mengeluh tentang tidak kompletnya hidupku. Tentang tidak bahagianya aku, tentang hidup yang selalu mengantung. Maafkan aku yah Mbak ........yang selalu rapuh dan selalu menanyakan arah padamu. Dan Mbak kamu selalu ada untuk menyadarkan aku dan membangunkan aku tentang hidup itu sendiri. Bahwa hidup dimulai dari O besar yang kemudian suatu hari nanti mungkin akan menjadi satu dua atau bahkan 100, ada jalan yang harus dilakoni ada banyak cerita yang harus di dengar untuk pembelajaran. Ah Mbak aku iri dengan bahagia yang kau miliki. Cara Mbak memandang hidup dan melakoninya. dan aku kadang merasa kering dan hilang arah.
Mbak Rita terimakasih untuk semuanya yang selalu terjalin antara kita, kebaikan dan tukar cerita yang tidak pernah habis. Dan untuk menghadirkan dua hati mungil yang selalu membuatku tak putus tertawa dan bahagia.

Friday, May 27, 2005

Catatan Kecil Untuk Violet

Violet ku yang kecil.......... bukankah cinta dan rasa datang tiba - tiba. Tanpa angin tanpa hujan tanpa perantara apapun. Bahkan yang namanya rasa datang tanpa alamat. Tiba - tiba saja kau merasa hangat, kau merasa ada getar - getar bahagia dan kaupun kadang merasa sakit. Kadang rindu menghujam menetes deras dan kaupun tak terbendung. Tapi Violetku yang kecil........kadang cintapun tak adil. Tak adil untuk kau dan tak adil untuk dia. Kau tak bisa menyentuhnya dan begitupun dia. Jadi apa yang harus kau lakukan. Jangan kau tangisi ketidakberdayaanmu, ketidak adilan yang kau pikir begitu kejam. Kau selalu bertanya kenapa dia, kenapa seseorang yang terikat dan kaupun tak bisa mengajaknya terbang. Bukankah rasa itu keajaiban, anugrah yang datang tanpa kau minta. Betul dia orang yang tidak tepat untukmu dan betul kau tidak ingin mengobrak abrik taman yang sudah berpagar. Tapi Violetku yang kecil, kenapa tidak kau nikmati saja diam diam. Hanya kau dan hatimu yang tahu, tidak perlu seorang pun tahu bahkan dia. Mungkin akan sakit, tapi mencintai itu membebaskan menyenangkan sekaligus menyakitkan. Violetku yang kecil kau tahu dimana menemukan ku. Aku tidak akan pernah memberikan salah dan benar. Aku tidak akan menghakimimu. Berceritalah padaku tentang gundahmu tentang rasa rahasia yang diam diam kau nikmati. Berbisiklah padaku ....... Selamat memiliki rasa Violet. Dan jangan bertanya apa itu CINTA. Nikmati saja diam diam.
Untuk - Bening - terimakasih obrolan panjang pagi ini, sangat menghangatkan.....

Thursday, May 26, 2005

Bilik Kecil Hati

Aku punya sebuah bangku kecil, warnanya merah jambu dengan motif bunga yang aku tidak tahu apa nama bunganya. Aku letakkan di pojok dapur. Aku suka sekali bangku itu. Duduk di pojok sambil memikirkan masak apa hari ini. Atau cuma melihat bayangan wajahku di cermin dan menghitung jumlah bekas jerawatku. Kadang yang aku lakukan cuma duduk termenung dan mengumbar imajiku. Dan pagi ini aku masih merasakan degup halus dan rasa yang hangat di hatiku. Duduk di bangku kecilku dan aku ingat kamu, aku ingat sekarang aku memiliki bilik kecil di hatimu. Cuma bilik kecil tidak terlalu dekat di jantung tapi kau bisa merasakannya. Hanya aku dan kamu..... dan rasa yang penuhi dada. Hangat yang menjalar, geletar bahagia dan kepak sayap yang bebas. Aku menjadi aku dan kamu menjadi kamu. Aku mengikatmu dan kamu terikat. Dua titik yang tiba - tiba tersambung memintal, panjang. Kita bebas, kita rasa dan kita miliki. Biarkan saja begini.....biarkan saja isi dengan imaji.....biarkan saja isi dengan rasa....biarkan saja..... Aku beri air dan udara dan kau punya rasa. Tumbuhkan rasa menjadi nyata menjadi kepakan - kepakan kokoh........ dan aku sambut dahagamu.............Dan aku selalu kembali ke pojok amanku pada bangku kecilku dan menyapamu, berceloteh, ribut dan hangat ............. Tetes - tetes rindu berjatuhan dan kau menjadi lautku...................
.......sangat rindu dan sangat rindu.......

Tuesday, May 24, 2005

Gerimis Musim Semi

Elang..
Bila kau keluar di balkon kecilku...
Dingin yang mengigit tubuh , bau tembakau campur ganja berbaur jadi satu...
Di bawa angin dari jendela - jendela para penikmat...
Kau bisa merasa itu..

Awan itu Elang...dengan formasi yang aneh...
Membujur di sepanjang garis pantai...
Kadang serupa dewi kadang serupa raksasa..
Kau bisa melihat itu...

Warna senja semburat jingga....
Bayang - bayang pohon...
Kapal layar tanpa nahkoda...
Bintik putih bertebaran dalam gelap...
Kau bisa melihat itu...

Dan gerimis ini...Elang
Mengantar...
Bulan separuh pucat ...
Malam yang beranjak turun...

Dan kaupun bisa melihat itu...

Satu hal yang tak bisa kau lihat
Mencintaiku dalam gerimis musim semi

Monday, May 23, 2005

Adinda

Namanya Adinda. Ini pertemuan ketiga kaliku dengannya. Di bawah gerimis musim semi. Kamu dengan jaket ketat dan dandanan yang menurut aku agak sedikit tebal. Kamu manis dan putih untuk ukuran orang Indonesia apalagi aku. Kamu bilang alasan datang ke negeri para raksasa adalah ease your pain hem alasan yang menarik dan obrolan kita pun berlanjut. Pertama saat gerimis, kedua saat matahari memanggang kita berdua. Dan ketiga kalinya di bawah payung kertas bergambarkan bunga sakura. Dan kamupun bercerita. " Dukaku terlalu dalam Mba. Sebenarnya Mamaku tidak mengijinkan ku untuk pergi sejauh ini. Aku cuma mau ease my pain dan akhirnya Mama menyerah untuk melepaskan ku pergi." Dan aku berfikir mungkinkan ini negeri para wanita - wanita yang berduka. Apakah musim yang silih berganti akan membuat kita menjadi sekuat karang. Ceritapun berlanjut. " Aku pengen punya suami yang agamanya kuat Mba. Itu yang paling penting buat aku !" Dan akupun bertanya kalau agamanya kuat tapi tidak kaya. Adinda pilih mana ?" Dan diapun terdiam. "Jangan dong Mba, kalau bisa agamanya kuat dan kaya raya ." Dan aku kembali bertanya Kalau tidak bisa dan harus pilih salah satu ?" . " Hem gak tahu Mba Adinda bingung." Dan aku pun terus bertanya pada Adinda. Kalau kaya raya tapi jelek. Kalau agamanya kuat tapi istrinya dua. Kalau miskin tapi baik hati. Kalau ganteng tapi gak punya agama. Dan semuanya yang aku tanyakan adalah KALAU. Dan diapun menjawab dengan enteng. " Ehm kalau Adinda sih kemungkinan untuk dapet yang miskin dan jelek apalagi gak punya agama kecil. Adinda pasti punya suami yang kaya, baik hati, agamanya kuat dan ganteng." Aku jadi berfikir tentang sahabatku yang jauh di Jakarta. Ingat ketika kita muda impian kadang memabukkan semua ingin yang sempurna. Dan ketika pilihan terbatas dan kita beranjak tua, apa yang jadi pedoman. Cuma Cinta, cuma Cinta. Kalau itupun ada Cinta. Kalau tak ada yah itung itung punya temen hidup. Dan untuk Adinda kamu masih muda, cantik, putih... sayap mu-pun belum terbuka lebar. Jangan terlalu terburu memburu Elang. Nikmati saja kupu-kupu yang menclok di sana sini.... mungkin bisa ease your pain mungkin.
Kaupun telah menjadi lautku seperti aku menjadi laut untuk orang lain.

Saturday, May 14, 2005

Kembara Sunyi

Kembara sunyi dalam hening panjang.... aku menjangkaumu dalam anganku.
Datanglah padaku....aku berikan sunyiku.
Kau berikan ramaimu.
Mengembara dan alam heningku, menengokmu kekasih yang tak pernah terlelap..
Hembus nafasmu satu - satu...pada buram monitor..
Aku bisa melihat itu....
Aku begitu merindukanmu...
Dan kau laksana kabut awal pagi...
Tipis dan rapuh...seketika tebal.. tipis ... hilang
Hanya angan dan mimpi...
....untuk melihatmu kembali...

Awal musim semi dan kau juga tak enyah dari mimpiku

Thursday, May 12, 2005

Kehilangan

Sepertinya aku mulai kehilangan satu persatu sahabatku...
Masing - masing sibuk mewarnai hidupnya.
Atau mungkin karena aku yang jauh tak terjangkau.
Aku sangat merindukan mereka.

Friday, May 06, 2005

The Blower's Daughter

And so it is
Just like you said it would be
Life goes easy on me
Most of the time
And so it is
The shorter story
No love, no glory
No hero in her sky

I can't take my eyes off of you
I can't take my eyes off you
I can't take my eyes off of you
I can't take my eyes off you
I can't take my eyes off you
I can't take my eyes...

And so it is
Just like you said it should be
We'll both forget the breeze
Most of the timeAnd so it is
The colder water
The blower's daughter
The pupil in denial

I can't take my eyes off of you
I can't take my eyes off you
I can't take my eyes off of you
I can't take my eyes off you
I can't take my eyes off you
I can't take my eyes...
Did I say that I loathe you?
Did I say that I want to
Leave it all behind?

I can't take my mind off of you
I can't take my mind off you
I can't take my mind off of you
I can't take my mind off you
I can't take my mind off you
I can't take my mind...
My mind...my mind...
'Til I find somebody new

Artist : Damien Rice

Ps : I dont know why everytime I listen to this song. My heart beating fast... warm.. sad...blue...pink...I love this song. Stabbing my heart without mercy. When summer kiss my cheek... and Damien rice singing ing in my ears.

Dear Choday

Dear Choday....

I am sorry if asked about my butterfly...
Did you see my pink butterfly...
I lose her...
I am trying look everywhere...
Every corner in my room...
Every branch outside my apartement...

Maybe she flying back to your hand...
Maybe she doesnt like in here...
Oh Choday I am trying to make her happy ...
Put a lot of plant everywhere.....(but not flower)
Please please if she come back to you keep that for me..
Someday I would come to you and asked back
my pink butterfly...

I miss her a lot
One my dream finally became true. See a lot Tulips blooming in the spring time. Blue sky, red tulips, warm heart. Hemmm finally I can smile with the blue blue sky and red red tulips.  Posted by Hello

Monday, May 02, 2005

Rindu

Satu...
Aku merindumu...
Dua...
Aku semakin merindumu...
Tiga ...
Aku mulai merasakan kau memanggilku...
Empat...
Lima...
Enam...tujuh...delapan...
Dan hitungan itu semakin membesar...
Aku terdiam dan merindu...