Mari Kita Bicara Tentang Perasaan

Dua orang perempuan berbicara tentang perasaan. Perasaan yang sebenarnya tidak boleh dimiliki. Perasaan yang disimpan rapat untuk orang yang tidak boleh dikasih perasaan. Hanya kita berdua yang tahu. Dan mari kita obrolkan perasaan itu. Dimulai dari, " Kok bisa yah timbul perasaan - perasaan terlarang? Perasaan itu tidak bisa dilukiskan, mungkin bisa dibahasakan, cuma hati yang bisa membahasakan. Perasaan sayang, sakit, benci atau rindu. Dan datang nya betul betul tidak diundang sepertinya ngalahin jailangkung datang tak diundang pulang tak diantar. Rasa itu bertengger, bersemayam, menyelusup ke relung hati.....mengobrak abrik tatanan hati yang sudah rapi, atau bahkan menata kembali hati yang sudah tercabik cabik. Dan dua perempuan itu cuma termangu dan memandang dua cangkir kopi yang sudah hampir habis. Lalu bagaimana dengan perasaan itu tadi. Apa yang harus kita lakukan. Ambil pisau buka hatimu dan cabut perasaan itu pasti kau akan berdarah tapi suatu hari nanti luka itu akan sembuh. Atau simpan saja di hatimu pelihara dia dan biarkan waktu yang akan membunuhnya. Karena rasa itu juga punya umur, rasa juga punya batasan - batasan kebosanan. Atau yang lebih menyenangkan bermainlah dengan rasa itu nikmati setiap denyut hatinya dan biarkan sampai kau lelah dan berhenti.

Canada awal Juni 2010

Untuk dua orang sahabatku terbaik...