Wednesday, March 15, 2006

Selamat Malam Banyu Biru *sebuah tulisan*

Selamat malam Banyu Biru, aku bangunkan kau dari mimpi nyenyakmu. Stttttttttttttt jangan berisik, sini duduk di sampingku. Dengarkan saja aku bicara, iyah aku tahu kamu masih sangat mengantuk. Sini sandarkan kepalamu di pangkuanku. AKu cuma mau bercerita dan minta maaf. Hari ini benar - benar aneh, dingin yang menyakitkan kepala dan jalanan kering berdebu. Aku jadi berfikir kalau Semi benar - benar enggan mampir di sini. Kenapa Banyu, aku meminta maaf, iyah maafkan aku membuat mu menangis malam itu. Aku tahu pantang bagimu meneteskan air mata dan aku membuatmu menangis. Aku tidak bermaksud membuatmu bersedih. Malam itu aku cuma mencoba, mencoba korset. Kamu tahu kan korset, kalau kamu tidak tahu tanyakan saja pada pacarmu atau istrimu. Korset, biasanya dipakai kalau kita pake Kebaya biar postur kelihatan ramping dan bagus. Jangan tersenyum Banyu, aku tahu kamu selalu mengolok olok ibu - ibu yang selalu kesusahan pake korset. Mereka tetep wanita yang ingin kelihatan ramping walaupun badan sudah susah di ajak kompromi. Sudah diam biar kuteruskan ceritaku.
Aku coba korset, aku coba kebaya putih transparant, lalu aku coba kain biru berwiron. Kamu bilang aku cantik, dengan selendang putih berenda. Yah Banyu itu kebaya yang akan aku pakai kalau aku jadi menikah dengan raksasa. Dan kau bilang aku pengantin tercantik yang pernah kau lihat. Kau mengagumi kulit ku yang terlihat dari sela - sela kebaya, kau mengagumi sosok berkebaya yang terlihat beda dari biasanya. Dan Banyu tiba - tiba kau menangis. Kau bisikan padaku. Kamulah pengantin tercantik yang pernah aku lihat dan juga tersedih. Kamu pengantin tanpa pempelai, duduk sendiri di pelaminan dengan bunga - bunga dan kupu - kupu yang kamu susun dengan cinta dan kesabaran. Kau pengantin tercantik yang aku lihat, duduk sendiri menunggu dan menghitung kuncup kuncup bunga mekar di awal musim semi....................aku cuma terdiam Banyu. Aku tinggalkan kau dan aku cuma bisa menangis telungkup di sofa tua. Aku bisa merasakan kau merengkuh bahuku dan bisikmu meminta maaf. Aku yang seharusnya minta maaf Banyu. Tak kuberikan kau hatiku, aku cuma letak kan kau di samping jantungku. Mungkin jika aku memberikan hatiku.............aku tidak harus duduk sendirian di Pelaminan...............Ah Banyu seandainya seandainya saja aku tidak pernah mencoba korset itu. Tidak akan ada setetes air mata jatuh di pipimu.
Maaf kan aku sayang...........
Alyme rsaat hari begitu aneh

No comments: