Wednesday, March 08, 2006

Ibu


Selalu aku usahakan untuk menelpon orang - orang tersayang di Kota Panas yang aku rindukan.
Sudah dua kali telp untuk ibuku selalu menyisakan tangis di ujung malam.
Ah seandainya aku tidak di Negeri Para raksasa, mungkin Ibu tidak perlu menangis dan bersedih.
Aku betul - betul ingin memiliki sepasang sayap.
Tidak perlu besar cukup untuk membawaku terbang dengan kecepatan tinggi sampai di pelukan Ibu.
Aku tahu tanpa Ibu ucapkan, Ibu pasti berfikir hal yang sama.
Seandainya Mbak ada di rumah, semua kesedihan ini tidak perlu ada.
Bukankah Mbak yang selalu Ibu andalkan, bukankah Mbak yang selalu bertindak untuk semua masalah yang terjadi di rumah.
Ibu.........ibu, maafkan Mbak yah, yang masih memintal benang 2 kehidupan untuk dijadikan sayap dan Membawa terbang kembali ke pelukan mu.
Masih tetap ada tangis tengah malam yang tertinggal........semoga semuanya baik baik saja.

1 comment:

Unknown said...

Kirim salam tuk Ibu Sugiarti ya...