Sunday, January 29, 2006

3 orang perempuan....


3 Orang perempuan dengan kisah yang berbeda dengan luka yang berbeda dengan cara pandang hidup yang berbeda. Aku tidak tahu, harus aku mulai dari mana kisahnya, yang aku tahu satu alasan yang membawa mereka terbang ke negeri 4 musim ini Cinta cuma Cinta. Pada akhirnya Cinta pun menjadi sesuatu yang kabur untuk dimaknai, cinta menjadi suatu kewajiban dan kepasrahan terhadap hidup. Mungkin ada yang mencoba menerjang hidup dengan semangat 45, ada juga yang tegak kokoh bagai pokok pohon ribuan tahun, atau ada juga yang cuma ikut arah angin membawa hidup ini kemana. Yang aku rasa, pertalian ini, nasib yang mengadu 3 kepala, 3 suara menjadi jalinan yang terikat saling mendukung saling mengikat dan terikat. Obrolan di telp, kunjungan 2 mendadak, jalan lontang lantung ke mall atau cuma sekedar duduk berlama lama di Kafe Desak.................ah bukankah itu hiburan yamg luar biasa untuk kita perempuan 2 yang tidak pernah libur dari hidup. Aku selalu tersenyum geli, setiap kali mengingat ritual kita, selesai dengan satu gelas kopi, dilanjutkan dengan berdiri di luar berderet paling tinggi sebelah kanan dengan posisi siap grak menghisap rokok pelan 2 sambil mengomentari bule 2 berlalu lalang. Dingin yang selalu kita umpatin, gaya berpakaian orang - orang yang selalu kita komentari dan kepulan asap. Hiburan murah yang selalu membuat kita sehat (bukankah tertawa itu sehat). Ah aku jadi menyesali kenapa tidak ada toko yang menjual Star Mild atau Mild mild yang lain.............huhuhuhu cuma mild yang bisa bikin aku agak hikkkkkk sedikit ke atas...... nikmatnya. Sayang tidak ada lagi mild, tapi aku tetap memegang prinsip merokok itu kalau ada kalau tidak ada jangan dipaksa (*-* soalnya rokok mahal dan gak seenak mild hehehehehe).
Kadang ada menyesak di hati dan tiba- tiba sudut mata menjadi basah kalau kita sedang berbicara tentang cinta yang semakin kabur. Tentang sulitnya mengenal mahkluk yang bernama lelaki, sulitnya menerima dan memahami jalan pikiran mereka. Kata yang selalu diucapkan berulang ulang antara kita bertiga adalah SABAR, mungkin kata itu tidak lagi ada kekuatan untuk masalah yang sepertinya semakin mengunung. Tapi mungkin kalau di rapalkan seperti mantra.......bisa berguna. Coba saja setiap bangun pagi ucapkan lima kali sabar sabar sabar sabar sabar, sore hari dan malam sebelum tidur. Mungkin saja sabar akan mengakar di hati dan kita tidak perlu lagi merapal otomatis sudah tertanam.
Memutuskan untuk tinggal di negeri orang, sama dengan bersiap menerima kesendirian dan jauh dari keluarga. Keluarga yang kita miliki adalah teman - teman terbaik. Kekuatan yang kita miliki sayang antar teman, dan ketika cinta sudah menjadi kabur bukankah masih ada cinta dalam bentuk yang lain. Cinta yang saling mendengarkan, saling menghibur dan menyemangati. Aku selalu kagum dengan 2 orang perempuan temanku yang menyikapi hidup dengan cara yang baik. Aku yang selalu mencoba untuk menyerah dan mundur walaupun kata Choday aku punya semangat yang tidak kalah dengan Sudirman, tetap aku butuh untuk di dorong di bangunkan bahkan kadang di teriakin. Jangan menyerah untuk hidup di negeri para raksasa. Jangan menyerah dengan ketakutan dan angka 2 yang belum pasti akan menjadi masa depanmu. Salah satu temanku pernah berpendapat, mungkin ini cara Tuhan untuk menghukum kita, dengan segala kemudahan yang pernah kita dapatkan di negeri sendiri, dan sekarang harus benar 2 berjuang dari 0. Yah mungkin juga atau cara Tuhan untuk menjadi kita tumbuh menjadi semakin dewasa dan matang............(amin)
ps: Untuk Mba, Mbok'e dan aku semoga sabar tumbuh di hati kita bertiga.............

No comments: