Tuesday, February 14, 2006

Hanya sebuah tulisan


Food court rideau center :
Kesepian ini tiba 2 menyergap tanpa peringatan lebih dulu. Menunggu dengan hati gelisah, menghitung detik, menit dan jam yang terasa menghantam ke sekujur tubuh. Duh rindunya aku dengan kekasihku, rindunya aku membaui bau yang selama ini selalu kunikmati diam diam. tempat ini, selalu saja penuh lalu lalang orang, tidak pernah mengenal jam sibuk atau tidak sibuk. Duduk di depan Tim Horton, tempat yang selalu sama untuk bertemu dengan mu. Kita selalu memesan Coffe Mocca tanpa sugar. Sepasang kekasih di depanku.....harusnya aku tidak usah iri dengan pemandangan itu. Toh aku juga punya kekasih, aku menunggumu, aku membayangkan. Mungkihkah kamu bertengkar dengan suamimu, seribu pikiran menyerbu kepalaku. Aku cemburu, aku rindu, aku tidak sabar dan aku bertanya kemanakah kamu. Satu jam yang lalu, kau menelponku. Kamu bilang ingin bertemu denganku. Ah kekasihku tahukah kamu, bagaimana aku bahagia mendengar suaramu. Aku tahu, aku mengerti, aku tidak diperbolehkan menelpon ke rumah mu. Takut suami mu yang angkat. Terima telp darimu nikmat yang sungguh tak terperi. Suaramu parau, kubayangkan kau di seberang sana terisak, terluka, rasanya aku ingin terbang memelukmu dan membisik kan semua puisi yang aku tahu, semua syair lagu yang aku hapal. Agar kau tersenyum dan tertawa. Yah yah aku tahu kau selalu menertawakan kepuitisanku, kegilaan ku akan kata dan kalimat puitis. Aku bukan pengingat yang baik sayang. Aku jarang ingat kata - kata bagus. Aku lebih menikmati dan menyimpan rasa yang tertinggal setelah membaca di dalam hati, dan rasa ini yang aku simpan untuk cinta rahasia kita. Jam 6 sore, kamu terlambat 1 jam.........aku tetap menunggumu dan ini sudah cangkir ke dua. Mataku nanar mencari cari sosok mu. Aku ingat, kamu bilang kalau habis potong dan cat rambut kamu. Merah Burgundy, aku yakin kamu pasti terlihat sexy dan cantik. Kekasihku selalu cantik dan menarik. Iyah aku paham kamu sudah punya anak dua tapi bagiku kamu wanita tercantik yang aku kenal. Wanita yang selalu memberikan aku sejuk yang bening dan hangat yang ramah. Ah kemanakah kamu kekasihku............., pasti kamu mencari alasan dulu dengan suamimu untuk pergi keluar atau jangan - jangan kau bertengkar . Hey hey aku tahu kalian saling mencinta, tapi dalam perkawinan bukan kah pertengkaran itu biasa.Aku paham dan aku cuma menjadi pendengar sejatimu, aku tidak pernah menyalahkan kamu sayangku. Aku tidak pernah meminta kau meninggalkan dia. Aku tahu sayang, aku tahu, kau terlalu mencintai dia. Begitupun aku, mencintai tunanganku. Bukankah aku sudah bahagia dengan bentuk hubungan seperti ini. Kita berjalan di rel yang lain. Hanya kita berdua yang tahu, tentang cinta rahasia kita. Aku tahu sayang, aku juga sakit dalam situasi yang ramai kita bertemu. Yang bisa kita lakukan cuma mencuri pandang dan berbicara tentang hal hal yang sungguh bagiku cuma kedok saja. Seandainya cuma kita berdua, ingin rasanya aku peluk kamu dan tidak pernah aku lepas lagi. Sandari saja dadaku, lepaskan semua sesakmu, semua lukamu. Hanya itu kekasih........tidak perlu kau ciumi aku. Cukup bersandar di dadaku, dan bacakan aku dongeng tentang putri dan pangeran. Itu cukup, lebih dari cukup. Aku ingat chat berjam jam kita, cuma itu ruang bercinta kita. Ruang dimana semua khayalan dan impian kita bikin berdua. Aku selalu tidak sabar menanti mu, ruang yang selalu sama dan jam yang selalu sama. Kita tertawa, kita bahagia dan kita menangis berdua. Selalu kita berbicara seandainya oh seandainya waktu bisa diputar mundur, mungkin kita akan bersama. Menikmati negeri 4 musim ini. Bukan aku tidak cinta dengan tunanangku. Dia wanita yang baik bahkan terlalu baik. Maafkan aku jika aku menyimpan hati wanita lain. Aku mencintai kalian berdua dengan cara yang berbeda. Aku berikan tubuhku dan waktuku untuk mu. Dan aku berikan separuh hatiku di sudut yang terdekat dengan jantung untuk kekasihku. Mungkin kedengarannya aku serakah. Terserah mau bilang apa, aku tidak bisa menolak kekasihku, dia datang tiba - tiba bersama angin musim semi dan hatiku ramai, bersemi dan indah. Bukahkah itu malah membantu hubungan pertunangan kita. Aku tidak pernah marah dengan keputusan mu menunda perkawinan kita, aku tidak marah dengan mu, dengan ketidak romantisanmu. Karena aku cukup terhibur dengan kekasihku....
Ah sudah hampir dua jam ......... kekasih ku terlambat, cangkir ketiga pikiran yang semakin ramai. Sungguh aku takut, aku takut kau berubah pikiran dan memilih untuk bersama suami dan keluargamu. Aku akan tetap menunggu di sini di tempat yang kau janjikan. Sampai lama sampai jauh malam..............aku tunggu..............
ps : Utk Mba Anna (please jgn marah ini cuma tulisan hehehehe) bukan berarti aku jatuh cinta sama kamu, opsssssssssss cinta yang lain. Sosok nya di pinjam untuk dijadikan bahan tulisan. Aku masih tetep doyan cowok kok. Utk Kay, semoga tetep happy sama kekasih khayalan nya. Maaf sosok kamu juga aku pinjam hehehehehe. Lagi gak ada ide.

1 comment:

rendjana_setra said...

nice writing :)